SuaraPalembang,- Kota Palembang, yang identik dengan kuliner pempeknya, menyimpan segudang pesona yang siap memikat hati para wisatawan. Di balik keramahan penduduknya, tersembunyi keindahan alam, sejarah yang kaya, dan budaya yang unik. Berikut rekomendasi destinasi yang wajib kamu kunjungi serta kuliner yang wajib dicicipi saat ke Palembang.
Mengunjungi Landmark Ikonik: Jembatan Ampera
Jembatan Ampera, yang dibangun pada tahun 1962, adalah simbol terkenal dari Palembang dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mengunjungi kota ini. Jembatan ini menghubungkan bagian utara dan selatan kota yang dipisahkan oleh Sungai Musi, salah satu sungai terbesar di Indonesia. Dengan arsitektur yang megah dan panjang sekitar 1.177 meter, Jembatan Ampera bukan hanya fasilitas transportasi penting, tetapi juga landmark bersejarah yang resonan bagi masyarakat lokal dan pengunjung.
Keindahan Jembatan Ampera ini semakin terpancar di malam hari. Ketika matahari terbenam dan malam mulai menyelimuti kota, lampu-lampu indah yang menghiasi jembatan dinyalakan, menciptakan pemandangan spektakuler yang sangat mempesona. Efek pencahayaan ini menarik banyak pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di sekitar jembatan. Pemandangan ini sering menjadi latar belakang bagi para fotografer untuk mengabadikan kenangan indah selama berada di Palembang.
Sekitar Jembatan Ampera, kamu dapat menemukan berbagai tempat makan yang menawarkan kuliner lokal yang menggugah selera. Ragam makanan yang disajikan di kedai-kedai sekitar jembatan mencerminkan kekayaan budaya kuliner Palembang, mulai dari pempek yang terkenal hingga olahan seafood yang segar dari Sungai Musi. Banyak wisatawan yang kerap kali bersantai di kafe-kafe atau restoran dengan pemandangan langsung ke sungai, sehingga bisa menikmati hidangan sambil menikmati pemandangan yang indah.
Jembatan Ampera bukan hanya simbol fisik kemajuan kota, tetapi juga pusat aktivitas yang menyuguhkan pengalaman unik. Baik itu bagi mereka yang ingin merasakan keindahan arsitektur dan panorama cityscape Palembang atau yang ingin menikmati kuliner khas sembari menikmati sentuhan sejarah, Jembatan Ampera menjadi destinasi wajib yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Palembang.
Menjelajahi Sejarah di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Terletak di dekat Jembatan Ampera yang ikonik, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan salah satu tempat terbaik untuk mengeksplorasi dan memahami sejarah serta budaya Palembang. Museum ini awalnya adalah sebuah keraton yang berdiri sejak abad ke-19. Sebagai saksi bisu perjalanan waktu, bangunan megah ini kini berperan sebagai pintu gerbang bagi siapa saja yang ingin menjelajahi masa lalu Palembang yang kaya. Di dalam museum, pengunjung akan disuguhi dengan berbagai artefak bersejarah yang memberikan gambaran jelas tentang kehidupan masyarakat Palembang pada masa lalu.
Di antara koleksi museum yang terlapisi dengan nilai sejarah tinggi, terdapat pakaian tradisional yang dipakai oleh penduduk setempat pada masa lampau. Setiap piece mencerminkan keindahan dan kerumitan tekstil tradisional Palembang. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi senjata kuno yang digunakan oleh leluhur bangsa dalam berbagai peperangan. Senjata-senjata ini tidak hanya berbentuk fisik saja, tetapi juga menyimpan banyak cerita dan legenda yang menarik untuk digali.
Peralatan rumah tangga dari zaman dahulu juga menjadi bagian dari koleksi yang dipamerkan di museum ini. Melalui peralatan-peralatan ini, pengunjung dapat memahami cara hidup masyarakat Palembang pada masa lalu, dari cara mereka memasak hingga cara mereka menyimpan barang-barang berharga. Setiap artefak yang dipamerkan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II memiliki cerita tersendiri yang membuat setiap sudut museum menjadi lebih berarti.
Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pemahaman lebih mendalam, tersedia panduan wisata yang siap memberikan penjelasan detail mengenai setiap koleksi. Panduan ini tidak hanya akan membantu menguraikan aspek-aspek sejarah dari setiap artefak, tetapi juga akan memberikan wawasan tentang latar belakang budaya Palembang secara keseluruhan. Dengan aneka ragam koleksi serta penjelasan mendetail, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah dan budaya Palembang.
Menikmati Kuliner Khas Palembang: Pempek
Pempek merupakan ikon kuliner Palembang yang harus dicoba oleh setiap pengunjung. Makanan khas ini dibuat dari campuran ikan dan tepung sagu, menghasilkan tekstur kenyal yang unik. Pempek biasanya disajikan dengan cuko, saus berwarna kecoklatan yang bercita rasa asam dan pedas. Kombinasi antara pempek dan cuko menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.
Beragam varian pempek tersedia untuk memanjakan lidah Anda. Pempek kapal selam adalah salah satu varian paling terkenal, dengan isian telur di tengahnya. Pempek lenjer memiliki bentuk yang memanjang, sedangkan pempek adaan berbentuk bulat dengan aroma wangi bumbu yang kuat. Setiap jenis pempek memiliki karakteristik rasa yang membedakannya satu sama lain, sehingga menyajikan pengalaman kuliner yang beragam.
Tidak hanya pempek, Palembang juga memiliki kuliner lain yang tak kalah lezatnya. Tekwan adalah sup ikan yang disajikan dengan kuah bening bersama soun dan jamur kuping. Model adalah variasi dari pempek yang disajikan dalam bentuk sup dengan kuah kaldu yang gurih. Kedua hidangan ini seringkali dinikmati sebagai pengantar pempek atau sebagai makanan utama itu sendiri.
Bagi para wisatawan, berkunjung ke pusat oleh-oleh Palembang untuk membawa pulang beberapa ragam pempek sebagai buah tangan adalah pilihan yang sangat disarankan. Selain pempek, ada juga berbagai panganan lain seperti kue maksuba dan lempok durian yang bisa menambah kenikmatan saat merindukan cita rasa Palembang di tempat asal. Kuliner Palembang yang kaya akan rasa dan sejarah ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memperkaya wawasan budaya dan kuliner Indonesia.
Eksplorasi Alam di Pulau Kemaro
Pulau Kemaro, sebuah oase kecil di tengah Sungai Musi, menawarkan daya tarik yang memikat bagi para pengunjung. Salah satu ikon utama di pulau ini adalah pagoda berlantai sembilannya yang megah, berdiri menjulang dengan arsitektur yang memukau. Pagoda ini tidak hanya menjadi simbol keindahan Pulau Kemaro, tetapi juga tempat yang penuh kedamaian bagi mereka yang mencari ketenangan alam.
Pulau ini juga dikenal dengan Klenteng Hok Tjing Rio, sebuah kuil yang menyimpan banyak sejarah dan budaya Tionghoa. Klenteng ini sering dikunjungi oleh mereka yang ingin mengetahui lebih dalam tentang warisan budaya Tionghoa di Palembang. Dengan ornamen yang detail dan suasana yang khusyuk, Hok Tjing Rio menjadi pusat spiritual yang mengundang rasa kagum. Selain untuk beribadah, klenteng ini juga menjadi tempat yang menakjubkan untuk dijelajahi bagi para penggemar sejarah dan budaya.
Setiap tahun, Pulau Kemaro menjadi tuan rumah Festival Cap Go Meh, sebuah perayaan khas Tionghoa yang sangat meriah. Festival ini biasanya berlangsung selama 15 hari setelah Imlek, di mana pulau ini dihiasi dengan lampion-lampion cantik dan dipenuhi dengan berbagai acara menarik, seperti pertunjukan barongsai dan atraksi seni tradisional Tionghoa. Festival ini menjadi magnet besar bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan langsung kemeriahan dan tradisi Cap Go Meh.
Kombinasi antara keindahan alam, pagoda yang ikonik, klenteng yang historis, serta kemeriahan festival Cap Go Meh menjadikan Pulau Kemaro sebagai destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Palembang. Pengalaman yang disuguhkan tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga memperkaya wawasan akan budaya dan sejarah setempat. (*)