Jakarta | Eranews.id – SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, baru-baru ini mengajukan permintaan kepada Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk melakukan modifikasi pada sistem satelit Starlink generasi kedua (Gen2).
Perubahan ini diharapkan akan mendongkrak kecepatan internet broadband hingga mencapai kapasitas gigabit.
Dalam pengajuan yang dilakukan pada 11 Oktober 2024, SpaceX menginginkan perubahan konfigurasi orbital dan operasional satelit mereka untuk meningkatkan kinerja jaringan.
Dengan modifikasi ini, Starlink Gen2 dapat menawarkan kecepatan internet gigabit dengan latensi rendah serta konektivitas mobile yang lebih baik.
“Modifikasi ini memungkinkan sistem Gen2 mengantarkan kecepatan gigabit, latensi sangat rendah, dan konektivitas mobile yang mumpuni untuk seluruh warga Amerika Serikat dan miliaran orang di seluruh dunia,” ujar Jameson Dempsey, Direktur Kebijakan Satelit SpaceX, seperti dilansir dari ViaSatellite.
Kecepatan Internet Starlink Saat Ini
Saat ini, layanan internet Starlink sudah menawarkan kecepatan download antara 25-220 Mbps, dengan mayoritas pengguna mendapatkan kecepatan sekitar 100 Mbps.
Namun, dengan modifikasi ini, Starlink berharap dapat meningkatkan kecepatan hingga gigabit untuk memberikan pengalaman yang lebih cepat dan stabil.
Pada tahun 2022, FCC telah mengizinkan SpaceX mengaktifkan hingga 7.500 satelit Starlink Gen2 untuk menyediakan layanan internet satelit di pita frekuensi Ku- dan Ka-. Saat ini, sekitar 3.000 satelit sudah aktif, melayani lebih dari 4 juta pengguna di seluruh dunia.
Spektrum yang Lebih Fleksibel
Dalam pengajuan terbaru, SpaceX meminta agar konstelasi Starlink Gen2 dapat menggunakan frekuensi di pita Ku-, Ka-, V-, dan E- secara lebih fleksibel, baik untuk layanan FSS (Fixed-Satellite Services) maupun MSS (Mobile-Satellite Services). Ini akan memungkinkan perusahaan mempercepat pengembangan konektivitas 6G.
Dengan perubahan ini, Starlink diharapkan mampu menawarkan layanan internet yang lebih cepat dan stabil, menghubungkan wilayah terpencil dengan dunia digital, dan menjadi pilar penting dalam revolusi teknologi global.