Jakarta|Eranews.id – Setelah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melaksanakan prosesi lepas sambut di Kementerian Pertahanan, yang menandai berakhirnya masa jabatan beliau sebagai Menteri Pertahanan selama lima tahun terakhir. Dalam acara tersebut, [Nama Presiden] menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Sjafrie Sjamsoeddin, yang kini resmi menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Prabowo Subianto menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan mengabdi di kementerian yang menjadi benteng pertahanan bangsa. “Selama lima tahun terakhir, saya berkesempatan mengabdi dan bekerja di Kementerian Pertahanan demi memperkuat pertahanan Indonesia. Tugas ini bukan hanya soal menjaga keamanan negara, tapi juga memastikan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terjaga,” ujar beliau.
Presiden juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Sjafrie Sjamsoeddin akan meneruskan berbagai upaya strategis yang telah dirintis. “Saya percaya, Saudara Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Pertahanan akan melanjutkan upaya penguatan pertahanan Indonesia, demi menjaga kedaulatan NKRI.”
Sjafrie Sjamsoeddin dikenal sebagai figur yang memiliki pengalaman panjang di dunia militer. Sebelum dilantik sebagai Menteri Pertahanan, ia menjabat berbagai posisi strategis, termasuk Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan dan berbagai jabatan penting di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam pidato pertamanya sebagai Menteri Pertahanan, Sjafrie menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis dalam menghadapi ancaman global dan tantangan domestik.
“Peran Kementerian Pertahanan dalam menjaga stabilitas nasional sangat penting. Kita akan terus berupaya memperkuat kemampuan pertahanan, baik dari segi teknologi, personel, maupun diplomasi pertahanan. Saya berkomitmen untuk melanjutkan visi dan misi yang telah ditetapkan,” kata Sjafrie.
Pergantian kepemimpinan di Kementerian Pertahanan ini diharapkan membawa angin segar dalam upaya memodernisasi sistem pertahanan Indonesia. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional di tengah situasi global yang semakin kompleks (red).