Jakarta|Eranew.id — CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengonfirmasi adanya insiden keamanan serius yang menimpa platform perdagangan aset kripto terbesar di Indonesia ini. Serangan tersebut menyebabkan akses ilegal pada server mereka. Indodax kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi kerusakan dan potensi dampak pada pengguna. 15 September 2024
Dalam pernyataannya, Oscar mengungkapkan bahwa serangan ini diyakini memiliki afiliasi dengan kelompok peretas yang berhubungan dengan Korea Utara. Serangan siber ini mencerminkan tren global di mana negara-negara tertentu menggunakan teknologi dan kelompok peretas untuk melancarkan tindakan spionase serta serangan terhadap entitas bisnis yang bernilai strategis, seperti platform perdagangan aset digital.
Indodax bergerak cepat untuk menanggapi insiden tersebut dengan memperkuat langkah-langkah keamanan dan memastikan bahwa dana serta data pengguna tetap aman. “Kami telah menutup akses yang dicurigai dan sedang bekerja sama dengan pihak berwenang serta pakar keamanan siber untuk menangani masalah ini,” ujar Oscar Darmawan.
Meski demikian, CEO Indodax tetap optimis bahwa sistem mereka mampu pulih sepenuhnya dari serangan ini. Ia juga menekankan bahwa tidak ada dana pengguna yang hilang atau dicuri dalam insiden tersebut. Indodax berkomitmen untuk menjaga transparansi dengan pengguna dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut terkait hasil investigasi.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya keamanan di sektor kripto, yang kerap menjadi sasaran serangan siber akibat nilainya yang tinggi dan teknologinya yang kompleks. Pakar keamanan memperingatkan bahwa serangan serupa kemungkinan akan terus terjadi, terutama di tengah semakin berkembangnya ekosistem aset digital.
Pihak berwenang Indonesia telah menyatakan akan mendukung investigasi dan berupaya untuk menelusuri jejak peretas guna mencegah serangan serupa di masa depan.
Dengan insiden ini, pengguna Indodax diimbau untuk selalu menjaga keamanan akun mereka, termasuk dengan memperbarui kata sandi secara berkala dan mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk lapisan keamanan tambahan (red).